About The Author

My photo
well,like it or not this is me... X)

Friday, November 20, 2009

The Gathering

sebenarnya memulai cerita ini sangat membahayakan keberadaan kami. mereka bisa saja menyadari siapa aku dan dimana kami sedang bersembunyi saat ini. tapi aku membahayakan nyawaku dan teman-temanku untuk menulis ini karena kalian perlu mengetahui kebenarannya. jadi kuharap kalian mengerti jika kami tidak memakai nama asli kami bahkan nama-nama tempat, dan lain sebagainya. sebelum membaca cerita ini berhati-hatilah. berhati-hatilah pada sekitarmu, berhati-hatilah pada orang-orang sekitarmu, bahkan orang-orang terdekatmu. mereka bisa ada dimana saja, dan kau tidak akan tau kalau itu mereka !

-
pagi itu aku kesekolahku seperti biasa. panggil saja aku Jake. aku bersekolah di St.Andrew, sekolah swasta yang diberi nama sesuai nama pendirinya. usiaku 17 tahun dan aku adalah anak yang biasa-biasa saja dari keluarga yang biasa-biasa saja, nilaiku rata-rata, dan aku tidak mempunyai banyak teman. tapi bukan berarti aku tidak mempunyai teman sama sekali. ya, aku mempunyai serang sahabat karib "MARK !!!" kuteriakkan namanya ketika melihatnya sedang berkelahi dihalaman sekolah dengan 3 orang remaja. dari jauh kukenali itu Tim dan 2 orang kaki tangannya. Tim adalah salah satu anak orang kaya yg bersekolah disana, dia selalu ditemani oleh 2 kaki tangannya Gordon dan Franky. keduanya mempunyai badan dan otot yang besar, dengan rambut dan pakaian acak-acakan dan selalu menyeringai tolol. berbeda dengan mereka Tim mempunyai badan kecil dan penampilan yang rapi,mukanya agak kurus dengan rambut yang terisir rapi kebelakang. Gordon dan Franky selalu melakukan 'pekerjaan' untuk Tim, dan salah satu 'pekerjaan' mereka itu adalah memberi pelajaran pada anak-anak yang tidak Tim sukai. tampaknya pagi itu yang jadi sasaran adalah Mark, sohibku. tapi Mark juga memiliki badan yang tidak kalah besar, hanya saja sifatnya agak temperamen sehingga dia sama sepertiku,tidak mempunyai banyak teman. aku segera berlari kesana dan membantu Mark. "hey kalian, jangan beraninya main keroyokan".

mereka diam sejenak dan melihat kearahku. kemudian Tim mengulangi perkataaaku dengan nada mencemooh "jangan beraninya main keroyokan". Gordon dan Franky tertawa tolol dan Tim menyeringai licik. "tampaknya kau juga perlu diberi pelajaran, Jake" ia menekankan pada namaku,dan Franky segera menghampiriku. tepat saat itu pak Sam wakil kepala sekolah kami keluar. "ada keributan apa ini?" dan kami semua terpaku ditempat. pak Sam terkenal sangat keras dan kejam dalam menghukum mereka yang melanggar peraturan. segera ia menyadari apa yang terjadi dan berkata "kalian berlima, datang kekantorku seusai jam sekolah". "mereka yang memulainya pak" kata Tim cepat-cepat "benarkan teman-teman?" ia memandang mereka semua yang ada disana dengan tatapan 'awas kalau berani bilang tidak' dan mereka semua mengiyakan pelan dan mengangguk. "apa? dasar brengsek" Mark hampir memukul Tim tapi kuhentikan. tapi tampaknya tindakan Mark tambah membuat kami terlihat bersalah oleh pak Sam. "baiklah,Tim, Gordon dan Franky kalian bertiga boleh langsung pulang nanti" katanya kepada mereka. "kalian berdua,tetap temui aku dikantorku" katanya pada kami seraya berjalan pergi. setelah itu Tim dan kaki tangannya pergi sambil tertawa terbahak-bahak. "sungguh tidak adil" kataku geram.

-

seusai pulang sekolah kami kekantor wakil kepala sekolah. di sana aku melihat 3 orang lainnya. aku agak terkejut karena aku mengenal mereka bertiga. satu anak cowok yang lebih muda 2 tahun dariku, Toby. dia adalah tetanggaku walaupun kami jarang bicara, ia tinggal bersama neneknya. kudengar orangtuanya bercerai. kemudian Alice, dia teman sekelasku dan dia bahkan lebih kuper dariku. dikelas dia tidak pernah bicara ataupun bergaul dengan siapapun. dan yang paling mengejutkanku adalah "Claire?" dan gadis itu menoleh padaku. ya, Claire adalah sepupuku walaupun disekolah kami pura-pura tidak saling mengenal. maksudku lihat dia, seorang cheerleader, cantik dan populer. "oh, kau Jake" katanya datar begitu melihatku. "tapi, bagaimana mungkin. . ." "diam dan ikuti aku" aku ingin memprotes namun disela oleh pak Sam.

kami berjalan kebelakang sekolah yang cukup jauh karena sekolah kami cukup luas. dan disana kami masuk keperpustakaan lama sekolah yang agak terpisah dari sekolah. perpustakaan lama itu adalah bagian dari gedung sekolah yang lama, dan berdiri tepat dikaki bukit yang ada dibelakang sekolah. "kalian akan menjalankan hukuman kalian disini" kata pak Sam. "renungkan kesalahan kalian, dan kalian tidak boleh pulang sebelum jam 8 malam". "tapi pak. . ." "tidak ada tapi-tapian !" pak Sam langsung memotong ketika Mark ingin memprotes. wajar saja, gedung tua itu sudah lama tidak terpakai dan banyak sarang laba-labanya.

-

kami duduk disana,tidak ada yang berbicara selama beberapa jam pertama. Toby membaca buku tentang satwa liar, Claire membaca buku sejarah yang tebal, sedangkan Alice duduk sendirian diluar seperti ketika dikelas. aku tidak tau apa yang dipikirkannya. "kau tidur diperpustakaan?" kataku pada Mark. "yah, apalagi yang bisa kulakukan. membaca bukanlah hobiku". Mark benar,begitu juga aku. kami tidak pernah serius membaca buku pelajaran kami kecuali pada saat ujian sudah dekat. aku mencoba membaca beberapa bacaan ringan yang ada disana yang sama sekali tidak kupahami isinya.

-

setelah lewat beberapa jam dalam keheningan Alice melangkah masuk yang kusadari sudah jam 7 malam karena aku tidak benar-benar membaca dan Mark sudah bangun dari 5 menit yang lalu namun masih berbaring dikursi yang disusunnya menjadi tempat tidur. Toby dan Claire masih membaca. kusadari suasananya sungguh tidak menyenangkan, kami berada ditempat yang sama selama beberapa jam namun tidak ada yang saling bicara. "jadi, apa yang menyebabkan kau dihukum?" tanyaku pada Claire membuka pembicaraan. Claire menegakkan pandangannya padaku dan mengeryitkan alisnya. "kau tau, kau siswi populer yang tidak pernah mempunyai masalah dengan wakil kepala sekolah" kataku menambahkan. "latihan cheerleader" jawabnya singkat. "apa?" kataku, kukira aku salah dengar. "yah, kau tau bahwa kita sudah kelas 3 dan sebentar lagi ujian akhir, wakil kepala sekolah menyuruh anak-anak kelas 3 agar tidak terlibat lagi dalam kegiatan cheerleader. namun aku mengabaikannya dan disinilah aku berada sekarang" katanya dengan nada kesal. "bagaimana denganmu Toby?" terkejut Toby menjawab secara spontan "ah, aku?" "ya, kau" kataku mengulangi. "aku terlambat. . .lagi" katanya ragu-ragu. "owh, bagaimana denganmu er. . .Alice kan?" tanyaku. yah, Alice mank tidak terlalu menonjol dikelas karena dia anak yang pemalu jadi wajar saja jika kadang kau lupa akan keberadaannya. "eh, aku. . ." katanya malu - malu "aku terlalu sering tidak masuk" katanya sambil menundukkan kepala. "kau bertanya pada kami, bagaimana dengan kau sendiri?" sela Claire. "aku berkelahi" kataku "atau setidaknya begitu pandangan pak Sam" tambahku. "dan kenapa kau berkelahi tadi katamu?" tanya Claire sambil memandangku. "eh, itu. . ." aku melihat kearah Mark menyadari aku tidak tau alasannya berkelahi "mereka mengejek ibuku" kata Mark pelan sambil menerawang kelangit-langit. "owh" kami terdiam sejenak. semua orang disekolah tau bahwa ibu Mark menghilang 3 tahun yang lalu. ya, menghilang. . .bukan meninggal. Mark paling benci orang yang mengejek soal ibunya. pasalnya ayah Mark menjadi pemabuk sejak ditinggal oleh ibunya.

tiba-tiba seluruh perpustakaan bergoyang dan kami semua kaget. kamudian kami melihat cahaya putih yang sangat terang sekali dibelakang bukit. goyangan berhenti tepat ketika sinar itu meredup. kami berlari keluar dari perpustakaan. "mau kemana kau?" tanya Claire ketika melihatku berjalan kearah sumber cahaya tadi. "aku mau melihat apa yang terjadi disana". sebagai seorang yang biasa-biasa saja aku memiliki rasa penasaran yang besar. "tapi kau tidak boleh kesana, kita sedang dalam masa hukuman" kata Claire lagi. "terserah kau kalau mau tinggal disini, tapi aku akan kesana untuk melihat keadaan". "aku ikut" kata Mark sambil menyeringai padaku. ketika aku menaiki bukit itu aku melihat kebelakang "bukankah kalian tidak mau ikut?" kataku "kami tidak bisa membiarkan kalian pergi kesana berdua saja" balas Claire sebal. ketika hampir sampai dibelakang bukit kami berjalan lebih pelan dan menyelinap "sst, sapa tau itu tadi cahaya senter milik perampok yang bersembunyi" kataku pada mereka. "cahaya senter tidak seterang itu" kata Claire membantahku. "pokoknya kita jalan pelan-pelan dan hati-hati saja dari sini sampai kaki bukit dibawah sana" kataku lagi. ketika sampai dibelakang bukit aku dan yang lainnya bersembunyi disemak-semak dan mengintip kesumber cahaya tadi. awalnya aku tidak bisa melihat apa-apa karena kami berdesak-desakan disemak-semak berebutan untuk melihat ada apa disana. setelah mendapatkan posisi masing-masing kami melihat dengan seksama apa yang ada disana. dan pemandangan disana sungguh mencengangkan kami berlima.



To Be Continued. . .


apa yang dilihat oleh mereka berlima dibelakang bukit sekolah?
cahaya misterius apakah yang mereka lihat?
dan apakah sumber cahaya misterius itu?

7 comments:

  1. plot na hehe keren lanjut lagi donk...

    ReplyDelete
  2. idenya ud mantep.. Ditunggu ya karya selanjutnya.. Smoga smakin matang.. ^^

    ReplyDelete
  3. mantapz...
    like this Bert..
    ^^

    ringan tapi tegang..
    ^^

    ReplyDelete
  4. @rico : tq ko...klu da saran ato kritik d tampung koq =D

    @lian : iya ci..lanjutan na nyusul...haha =D

    ReplyDelete