About The Author

My photo
well,like it or not this is me... X)

Friday, November 20, 2009

The Invasion

Jake, Mark, Alice, Claire dan Toby mendapat hukuman dari wakil kepala sekolah, namun mereka melihat cahaya misterius dibalik bukit dekat perpustakaan tempat mereka berada. Jake dan yang lainnya pergi kesana untuk memeriksa sumber cahaya misterius tersebut.

-
ketika tiba dibelakang bukit kami berlima melihat ada sesuatu yang terdampar disana. pada awalnya tidak terlalu jelas karena tertutup oleh kabut, namun setelah kabut agak menghilang aku tercengang melihat sebuah pesawat aneh yang terdampar disana, aku bahkan tidak memperhatikan reaksi yang lainnya. pesawat itu tidak terlalu besar, untuk ukuran pesawat setidaknya. panjang dan lebarnya hanya sekitar 2x mobil dan tingginya hanya setinggi bus double-decker dengan garis-garis aneh yang bercahaya pendar seperti glow in the dark disepanjang badan pesawat.

"ayo" kataku sambil mencoba mengendap-endap kesana, tapi Claire menarik tanganku seraya berkata "apa kau sudah gila?" "aku tidak gila, aku hanya ingin memeriksa pesawat itu" bantahku. "tapi kita tidak tau pesawat apa itu" "karena itu aku akan kesana memeriksanya". satu hal yang membedakan kami, Claire tipe orang yang memikirkan segalanya baru bertidak sedangkan aku tipe orang yang bertidak dulu baru memikirkannya. namun persamaan kami adalah kami sama-sama keras kepala. kurasa itu memang mengalir didarah kami. "kalau begitu aku ikut denganmu" katanya lagi. "kami" koreksi Mark. aku memandang mereka semua sejenak "terserah kalian" kataku sambil mengangkat bahu. yah,satu lagi sifat burukku. . .cuek ! tapi berkat itu pula aku bisa bertahan disekolah yang banyak orang-orang menyebalkan seperti Tim dan kaki tangannya.

kami tiba didekat pesawat.sesaat sunyi, "apakah ada pilotnya?" Toby bertanya ragu-ragu. "ntahlah" aku tetap tidak mengalihkan pandanganku dari pesawat mini itu. lalu tiba-tiba muncul cahaya putih berbentuk garis dari badan pesawat yang kusadari membentuk pintu. kami semua terpana dan tidak bisa bergerak. setelah cahaya putih tersebut membentuk pintu keluar sesuatu yang sepertinya anak tangga. aku ingin berteriak "lari !" pada teman-temanku tapi tidak ada suara yang keluar dari tenggorokanku. kemudian muncul satu sosok dari pesawat itu, manusia. . .bukan, sesaat kau akan mengiranya manusia jika tidak melihatnya baik-baik. dia memiliki paras yang begitu sempurna. dadanya bidang bagai seorang perenang handal dengan otot perut yang dibungkus oleh baju mirip tanktop tapi seperti terbuat dari kulit berwarna hijau tua yang menempel ketat dibadannya. otot-otot tangannya terbentuk dengan bagus sekali namun dengan telapak tangan dan jari-jari panjang yang sehalus jari wanita. rambut hitamnya yang berkilauan bagian belakangnya diikat menjuntai kebelakang sedangkan bagian depannya acak-acakan menutupi keningnya dan dibawahnya terdapat hidup yang mancung. tapi jika melihat dengan seksama kau akan sadar bahwa warna kedua matanya berbeda, yang sebelah kanan berwarna hijau dan yang sebelah kiri berwarna biru. kusadari ia mempunyai tanduk lurus berarah diagonal sepanjang satu jengkal disela-sela rambutnya. walau terpana dengan penampilannya itu tapi aku tidak bisa mengabaikan ekor yang aneh dengan ujung yang seperti mata pisau yang meliuk-liuk dibelakangnya.

ia berjalan dengan tenang menuju kami dan berhenti tepat didepanku. ketika pandangan kami beradu aku merasakan ketenangan dan kedamaian dari pancaran sinar matanya yang lembut. ketakutanku hilang seketika. seketika itu juga aku sadar akan sesuatu. dia sedang terluka dan darahnya berwarna biru ! "tenanglah manusia" ia berkata dari mulut tapi suaranya seperti muncul didalam pikiranku, ia lebih seperti berbicara didalam pikiranku. aku memandang teman-temanku dan tempaknya mereka juga mendengarnya. "aku tidak bermaksud jahat" aku masih terlalu terpana untuk menjawab, yang kulakukan saat itu hanyalah menganggukan kepalaku. "aku adalah ras Herc dari planet yg jauh diluar galaxy kalian" dia berkata dalam pikiranku lagi.

dia mengamati kami sejenak "5 orang" katanya lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada kami. "ambillah ini" ia menjulurkan kristal kecil ditangannya yang berjumlah 5 buah. kami masing-masing mengambil satu dengan ragu-ragu. "tempelkan kristal itu didada kalian tepat dibagian jantung" sejenak kami bingung "cepatlah, sudah tidak ada waktu lagi" entah kenapa saat itu kami menurutinya dan kristal itupun bercahaya terang dan lenyap. sebagai gantinya ditelapak tangan kami muncul sebuah tanda aneh dan tanganku terasa agak panas ditempat tanda itu berada. kemudian ia memandang kami satu persatu dan tersenyum kecil. ia memandang Toby dan terdiam sejenak dan kemudian berkata padanya "semuanya akan menjadi lebih baik". kemudian ia berkata kepada kami semua "sudah saatnya kalian pergi" dan dia memandangku "pimpin mereka" katanya.

tiba-tiba tampak cahaya merah terang dilangit dan sedetik kemudian terdapat pesawat yang puluhan kali lebih besar dari pesawat si Herc sudah berada diatas kami. "sekarang !" dan kamipun berlari seolah kekuatan yang tadi hilang sudah kembali kekaki kami. aku berlari sekuatku dan kami kembali bersembunyi disemak-semak mengintai apa yang terjadi. pesawat kedua kemudian mendarat dan keluarlah mahkluk-mahkluk yang berdiri dengan 2 kaki dan mempunyai 4 tangan. kulitnya coklat dan mempunyai mulut bercapit serta 4 mata kecil. masing-masing dari mereka membawa senjata tombak dengan ujung yang aneh. "semut" kata Toby tiba-tiba. "apa?" kataku masih berusaha mencerna apa yang terjadi tadi sambil berusaha mengamati apa yang akan terjadi. "mereka manusia semut" kata Toby lagi, dan akhirnya aku mengerti maksudnya. setelah berlusin-lusin manusia semut yang keluar dari kapal tersebut muncul satu sosok lagi. sosok itu benar-benar mirip dengan si ras Herc tapi benar-benar berbeda juga. tanduknya lebih panjang dan tebal. matanya yang sebelah kanan berwarna hijau,tapi alih-alih biru yang kiri berwarna merah. ia mengenakan pakaian yang sama dengan si ras Herc hanya saja berwarna hitam dan dipunggungnya terdapat jubah panjang berwarna merah. sejenak aku merasa merinding melihat penampilannya walau itu hanya dari jauh. bisa kurasakan bahwa sosok itu sangatlah jahat !

"wah..wah..pangeran kedua,sudah tidak bisa kabur lagi rupanya" ia juga berbicara dalam pikiranku, suaranya berat dan bergetar. beda dengan sang pangeran yang suaranya menenangkan, suaranya benar-benar membawa ketakutan. hampir saja aku panik karena kupikir ia mengetahui keberadaan kami, tapi aku sadar bahwa ia bicara bukan kepada kami. "Phantom" suara sang pangeran bergetar ketika menyebut nama itu "sungguh kesempatan langka melihatmu memimpin pasukan sendiri hanya untuk menyerbu planet kecil dan seorang Herc" "serahkan Life Crystal-mu padaku" pintanya. "tidak ada padaku" "tampaknya aku harus menggunakan kekerasan" "serbu !" pintanya pada prajurit semutnya. namun sang pangeran tampaknya sudah mengetahui akan begini, dalam sekejap ia melayang setinggi 2 meter dan memancarkan cahaya putih yang menyilaukan. tapi sang komandan yang dipanggil Phantom juga melakukan hal yang sama, namun cahaya yang dipancarkannya berwarna merah. jika sang pangeran terlihat bagaikan malaikat maka kau bisa menggambarkan Phantom sebaliknya.

"Jake, yakinlah kau bisa" kata sang pangeran kepadaku sesaat sebelum ia terjatuh ketanah. ketika kedua cahaya itu meredup kusadari bahwa pasukan manusia semut semuanya berbaring tidak berdaya. tapi mereka tidak mati, hanya sekarat. tidak lama dari pesawat besar turun sebuah pesawat kecil yang dikendarai oleh 2 ekor manusia semut. mereka mengangkat pangeran dan sesaat sebelum memasukkannya kepesawat Phantom berkata "begitu lemah, tampaknya kristal itu sudah tidak ada padamu" dan mereka memasukkannya kepesawat kecil yang kembali kepesawat induk. Phantom sang komandan kemudian mengumandangkan suaranya "PASUKAN 2 ! kepung dan cari didaerah ini" dan kemudian selusin pesawat kecil turun dari pesawat induk. yang turun dari pesawat ternyata tidak hanya manusia semut,tapi juga mahkluk bening kecil berbentuk lonjong yang berjalan seperti siput dengan menggunakan lendir dan melata.

"yiaks,menjijikan. . .mahkluk apa itu" kata Mark "kita harus kabur dari sini" Claire mengingatkan. "ya, kau benar. . .ayo" tapi ketika kami akan pergi terdengar suara dari belakang kami "hey, apa yang kalian lakukan disana?" dia adalah satpam yang menjaga sekolah saat shift malam. rupanya dia datang memeriksa karena jam hukuman kami sudah selesai. "siapa disana yang menyalakan kembang api" protesnya lagi. kemudian terdengar seruan dari Phantom "disana !". kami berlima berlari dan serempak berteriak "LARI !!!"



To Be Continued. . .


bagaimana nasib mereka berlima?
bagaimana pula nasib sang pangeran?
siapa sebenarnya Phantom dan mengapa ia menginginkan kristal tersebut?
begitu banyak tanda tanya dan misteri. . .

2 comments:

  1. wah gan cerita na seru ga tahan buat cerita selanjut na hehe keep it up memank ok karangan u

    ReplyDelete
  2. @dadar : ahahaha,tq gan...ni lagi cari inspirasi dlu buad cerita selanjut na =D

    ReplyDelete