About The Author

My photo
well,like it or not this is me... X)

Tuesday, April 12, 2011

Ms.Perfect & Mr.Ignorant

Claire dan Mark terpisah dengan Jake, Alice dan Toby setelah lolos dari kepungan pasukan Antz yang dipimpin pak Larry.

-
"stop..stop..." kataku pada Mark. "mereka sudah kehilangan jejak kita...well, setidaknya mereka tidak kelihatan lagi... dan aku capek berlari terus,bisakah kita istirahat sebentar?" "apa? kau gila ya? kau ingin tertangkap oleh mereka dan dijejali mahkluk menjijikkan itu kedalam mulutmu dan membiarkan tubuhmu dikuasai oleh mereka?" kata Mark kasar padaku. "hey, jaga kata-katamu. mungkin kau kuat berlari lama karena kau tidak memakai isi kepalamu dan hanya mengandalkan ototmu itu" kataku ketus. "oh, kudengar kau ketua tim cheerleader tapi hanya berlari begini saja kau sudah capek? dasar tuan putri" balas Mark tajam.

aku memang ketua cheerleader disekolah kami. well, setidaknya sampai akhir tahun ajaran ini. aku mengikuti cheerleader dari sejak aku duduk dibangku SMP. itu karena aku sangat menyukai cheerleader, mungkin itu pengaruh ibuku yang seorang guru aerobik. setiap melakukan cheerleader aku merasa sangat bebas. aku dan Jake memang sepupu dan keluarga kami memang dekat, tapi itu bukan berarti cara mendidik anak dalam keluarga kami sama, terutama karena aku anak perempuan. aku dituntut selalu bersikap sopan didepan orang lain, mendapatkan nilai yang bagus disekolah dan selalu tampil bagus dimata semua orang.

aku bukannya tidak mau mengakui Jake sebagai sepupuku disekolah, tapi aku akan kesulitan jika orang-orang mulai menghubung-hubungkan kami terutama dengan sifatnya yang cuek dan suka membuat masalah itu, sementara aku dituntut untuk tampil sempurna. satu-satunya kesenanganku disekolah adalah menjadi cheerleader.

hanya dengan melakukan cheerleader aku merasa bebas dan menjadi diriku sendiri. aku bisa meloncat dengan tinggi, aku bisa berteriak dan tidak ada yang melarangku. aku merasa seperti...terbang ! terasa sangat bebas. dan ketika tau bahwa aku mengikuti cheerleader ibuku sangat bangga sekali, katanya dulu ibu juga ketua cheerleader semasa SMA-nya. tapi sekarang itu sudah berakhir ketika wakil kepala sekolah memberiku hukuman. mungkin ibu akan merasa kecewa kepadaku, mungkin ayahku akan melarangku untuk mengikuti cheerleader lagi. tapi aku hanya perlu mengkhawatirkan itu semua jika ketika besok pagi menjelang dan aku terbangun diperpustakaan lama sekolah dibelakang bukit dan mendapati semua kegilaan alien ini hanya mimpi buruk yang panjang.

"ap..." "ssttt..." kata Mark memotongku ketika aku ingin membalas kata-katanya. "ada yang datang" katanya setengah berbisik. kami berlari dan sembunyi di belakang tumpukan batu bata dan pasir yang ada disana. kami berada ditempat pembangunan yang terlantar. awalnya disana akan dijadikan pusat perbelanjaan, tapi karena ada masalah dengan hak milik tanahnya pembangunan ini sudah ditunda selama 7 bulan.

kedua ras Antz itu mendekat, mereka berhenti tepat didepan dan berdengung dengan bahasa yang tidak kumengerti. dibahu salah satu mahkluk itu aku melihat mahkluk berlendir yang disebut ras Lyque itu. sekarang yang memisahkan kami dengan mahkluk-mahkluk itu hanyalah tumpukan bata dan gunung pasir yang menyembunyikan tubuh kami sehingga tidak terlihat oleh mereka.

tiba-tiba dilangit kejauhan aku melihat sinar cahaya putih yang seperti kembang api, tapi bedanya yang ini terus berkedip selama beberapa saat dan hanya berbunyi pelan seperti bunyi air mendidih. kedua Antz itu saling pandang dan berlari menuju cahaya itu sambil mendengungkan sesuatu.

"fiuh...selamat" kata Mark sambil menyeka keringatnya setelah beberapa saat mereka meninggalkan kami. "jangan lega dulu" kataku "mereka bisa saja kembali kesini".
"tenanglah tuan putri, kurasa mereka tidak akan kembali lagi. setidaknya tidak malam ini. kurasa cahaya tadi adalah tanda supaya mereka menghadap pemimpinnya" jawab Mark. "jangan memanggilku tuan putri" kataku kesal. Mark hanya mengangkat bahunya dengan santai dengan ekspresi cueknya.

kata-kata Mark ada benarnya, ia sebenarnya lumayan pintar jika ia mau menggunakan otaknya barang sedikit saja. hanya saja tampaknya ia lebih suka menggunakan ototnya daripada otaknya. sikapnya yang santai dan cuek juga yang membuatnya gampang bergaul, tapi temperamennya membuatnya tidak mempunyai banyak teman dekat. satu-satunya teman dekat yang ia punya mungkin hanya sepupuku Jake. kurasa mereka mempunyai banyak persamaan sifat, terutama dalam soal santai dan cueknya. mungkin karena itu pula mereka bisa dekat. kudengar ibunya menghilang 3 tahun yang lalu dan ayahnya menjadi pemabuk karenanya. ayahnya seorang petinju yang cukup sukses di ring, tapi ketika ibunya menghilang ayahnya mulai terikat pada alkohol dan tidak pernah menang lagi. 6 bulan setelahnya ayahnya berhenti bertinju dan menjadi pengangguran. atau setidaknya itu yang kudengar. tidak ada yang berani menanyakan secara langsung kepadanya. mungkin Jake pernah menanyakannya atau ia pernah bercerita kepada Jake tapi aku yakin Jake tidak akan pernah membuka mulutnya soal ini.

"ayo, kita harus mencari yang lainnya" katanya tiba-tiba. walau jalan didepan kami kosong kami tetap berjalan dengan sembunyi-sembuyi takut kalau-kalau ada ras Antz yang berjaga-jaga disana. setelah semenit berjalan Mark berhenti dan menoleh kepadaku "kemana kita harus pergi?" tanya-nya mendadak. seperti yang kubilang, ia tampaknya lebih senang menggunakan ototnya daripada otaknya. "haah" aku menghela nafas karenanya. "kurasa kita harus kembali ketempat kita berpencar dengan yang lainnya, mereka bisa saja juga pergi kesana untuk melihat apakah kita kembali kesana dan mencari mereka" jelasku. "ah, benar juga...kau jenius" katanya kepadaku sambil tertawa santai. "simpan saja pujianmu sampai kita selamat dan bergabung dengan yang lainnya" kataku. dan kami berjalan kembali menuju tempat kami terpisah.

-

kami tiba disana, tapi tidak ada siapa-siapa disana. jalanan sepi dan kosong, yang terdengar hanyalah deru angin malam dijalanan yang sepi itu. "Halloooo, ada orang disana ?!!" teriak Mark. "ssttt" kataku "bagaimana kalau mereka masih ada disekitar sini?" "sudah kubilang mereka sekarang sedang menghadap pemimpinnya yang haus darah itu" jawab Mark. "tidak ada salahnya berhati-hati" kataku lagi. Mark mengangkat bahunya "ok, apapun katamu".
tiba-tiba aku melihat sekilas ada bayangan yang melintas dibelakang Mark, tapi karena gelap aku tidak bisa melihat siapa atau mungkin apa itu. "Mark, aku melihat ada bayangan dibelakangmu" bisikku. Mark menoleh, kemudian dengan tampang was-was dia berjalan menyusuri jalan itu, tiba-tiba dari arah gang ada yang mengayunkan sesuatu kearah kepala Mark dan aku hanya bisa berteriak untuk memperingatkannya tanpa sempat menggerakkan satu jaripun. "Mark ! awas !"

To Be Continued. . .

siapa atau apa yang ada disana?
dapatkah Mark dan Claire bertemu kembali dengan yang lainnya?

No comments:

Post a Comment