About The Author

My photo
well,like it or not this is me... X)

Wednesday, December 9, 2009

The Parasite

Jake, Alice, Mark, Claire dan Toby 5 orang remaja yang tanpa sengaja berkumpul dan menyimpan sesuatu yang diinginkan Phantom, mahkluk luar angkasa yang kejam dan sanggup melakukan apa saja demi mencapai keinginannya. mereka kini dikejar sekelompok mahkluk luar angkasa bawahan Phantom.

-
"LARI!" begitu teriakku dan 4 orang temanku secara serempak ketika keberadaan kami diketahui Phantom dan selusin manusia semut dan mahkluk berlendir bawahannya mengejar kami. saat itu aku begitu panik sehingga aku lari tanpa memikirkan hal lain lagi. "apa yang. . ." belum sempat menyelesaikan kata-katanya penjaga malam sekolah itu diringkus oleh 'seekor' kalau bisa kusebut begitu, manusia semut. . dan hal berikutnya begitu mengerikan dan menjijikan sehingga aku yakin menyaksikan hal itu akan mengganggu selera makanku selama seminggu kedepan.

mahkluk berlendir yang sedari tadi bertengger dipundak manusia semut kemudian meluncur begitu cepat sehingga hampir tidak dapat kulihat dalam kegelapan malam. tapi aku melihatnya, mahkluk berlendir itu masuk kemulut sang penjaga malam dan sekejap ia tergeletak diam ditanah. awalnya kukira ia mati, tapi kemudian ia bangkit lagi berdiri sambil memegang kepalanya. aku ingin memastikan bahwa ia baik-baik saja, tapi para manusia semut sudah sangat dekat denganku yang tidak kusadari karena memperhatikan penjaga malam itu. "JAKE !" teriak Alice yang tepat berada dibelakangku, dan tiba-tiba kusadari manusia semut itu sudah disampingku. aku tidak pernah mendengar Alice teriak, bahkan aku jarang mendengarnya bicara dan kalau bukan karena manusia semut itu sudah hampir mencengkram bajuku aku mungkin akan terperangah melihat Alice seperti itu. tiba-tiba Mark menubruk manusia semut itu dengan tubuh penuh ototnya layaknya ia sedang mendobrak pintu yang terkunci. "apa yang kau lakukan ?!" teriaknya padaku "kau tidak mau tertangkap manusia semut itu dan membiarkan mereka menjejalkan mahkluk berlendir menjijikkan itu kedalam mulutmu-kan?!" katanya masih setengah berteriak. rupanya ia juga memperhatikan kejadian itu. aku mengangguk "terima kasih dan ayo pergi dari sini" kataku pada Mark.

ketika sampai digerbang sekolah Claire dan Toby sudah menunggu kami. "apa yang kau lakukan disana?" Claire berkata padaku dengan nada kesal seolah menungguku membuatnya ketinggalan pesawat dibandara. "maaf, tadi aku hampir tertangkap. Mark dan Alice menyelamatkanku". entah hanya perasaanku saja atau waktu aku mengatakan itu aku melihat wajah Alice memerah. "ayo, sebaiknya kita buru-buru" kataku ketika mendengar banyak derap kaki dikejauhan.

kami berlari selama 10 menit tanpa berhenti, dan ketika sadar kami sudah berada ditaman. taman itu cukup luas bahkan untuk orang dewasa. biasanya ibu-ibu membawa anak-anak mereka yang masih kecil untuk bermain disana, tapi banyak juga anak-anak SMP dan SMA yang sering nongkrong disana ketika jam pulang sekolah. taman itu juga dijadikan tempat persembunyian bagi anak-anak yang sering bolos. jangan tanya bagaimana aku tau hal itu, aku hanya tau.

"ayo" kataku pada teman-temanku dan kami duduk didalam salah satu rumah-rumahan yang cukup besar ditaman itu. "kurasa mereka sudah cukup jauh dari kita, kita istirahat sebentar disini dan kalau keadaan sudah cukup aman kita pulang kerumah masing-masing" kataku lagi. yang lainnya hanya mengangguk setuju, entah karena kehabisan nafas karena berlari atau karena masih was-was terhadap pengejar-pengejar kami.

"sst. . .apa kalian mendengar sesuatu?" tanya Mark tiba-tiba hampir dalam bisikan. lalu kami semua terdiam, saat itu begitu hening dan aku bahkan bisa mendengar detak jantungku sendiri dengan jelas. tapi kemudian terdengar suara seseorang atau mungkin 'sesuatu' mendekat. detak jantungku berdetak semakin cepat dan semuanya saling berpandangan seolah mendapatkan kesepakatan begitu pintu dibuka tendang apapun yang ada disana sekuatnya dan kabur.

sedetik kemudian yang kutakutkan terjadi, ada yang membuka pintu dan aku sudah siap menendang ketika yang kulihat orang yang membuka pintu adalah penjaga malam kami.
"kalian tidak apa-apa anak-anak?" katanya ketika melihat melihat kami. "pak Larry?" kataku. ya. . .nama penjaga malam kami pak Larry. "tapi tadi bapak tertangkap oleh. . ." kata-kataku berhenti disana. "aku berhasil melarikan diri" katanya "ayo, kuantar kalian pulang. orang tua kalian pasti khawatir". kemudian kami berjalan mengikuti pak Larry dalam diam "jangan khawatir, mereka pasti sudah jauh dari kita sekarang" kata pak Larry memecah kesunyian dan kami hanya mengangguk pelan. kelihatannya teman-temanku sama sepertiku, masih memikirkan apa yang terjadi tadi.

aku berjalan sambil mengulang peristiwa-peristiwa yang terjadi tadi, aku bahkan tidak sadar pak Larry sudah berhenti berjalan sampai aku mendengar suara Mark bertanya "jadi? rumah sapa ini? Claire? Alice? atau Toby?" aku menegadahkan kepalaku, dan melihat sebuah rumah yang besar dan disampingnya terdapat gang kecil. walaupun aku tidak dekat dengan Claire,tapi dia itu sepupuku dan aku tau itu bukan rumahnya. dan jelas itu bukan rumah Toby, tidak perlu kuingatkan lagi bahwa Toby adalah tetanggaku dan jelas-jelas disebelah rumah yang berdiri dihadapanku itu bukanlah rumahku. walau tidak pernah masuk kerumah Mark tapi aku pernah mampir diberandanya atau bahkan hanya sekedar lewat. jadi satu-satunya yang mungkin adalah rumah Alice. tapi kulihat Alice juga sama bingungnya dengan yang lainnya.

"ayo" kata pak Larry tiba-tiba dan dia berjalan masuk ke gang kecil disebelah rumah itu. "tunggu!" kataku "jangan ikuti dia" dan semuanya menatapku. kemudian pak Larry bertanya "apa yang kau katakan Jake?" "kau dipihak merekakan?" jawabku "apa maksudmu? aku hanya ingin mengantar kalian pulang, kita akan lewat jalan pintas". kemudian aku memandang Alice dan bertanya "Alice, apa rumahmu kearah sini?" "eh? ti. .tidak" jawabnya gugup. "sudah dipastikan kau dipihak mereka" kataku lagi. "diantara kami berlima hanya rumah Alice yang aku tidak tau dan jelas tidak ada jalan pintas yang kau sebut tadi. lagipula kau terlihat begitu tenang ketika menemukan kami, tidak terlihat seperti orang yang baru kabur dari monster bertangan 6 dengan tombak aneh". "hey, yang dikatakan Jake masuk akal" timpal Mark. "Jack, kau anak yang pintar. . tapi fantasi-mu berlebihan" kata pak Larry. "jangan mengelak lagi, sejak mahkluk aneh itu masuk melalui mulutmu kau menjadi aneh" bantahku. "seperti yang kukatakan tadi Jake, kau anak yang pintar. tapi terkadang kepintaran itu yang akan mencelakakanmu" katanya tersenyum dengan pandangan mata yang mengerikan.

kemudian dari gang gelap dibelakangnya muncul 2 ekor manusia semut lengkap dengan tombaknya, dan ketika kami ingin lari kebelakang disana sudah berdiri seekor manusia semut dengan tombak terarah pada kami. "tubuh ini. . ." kata pak Larry sambil menepuk pundak salah satu manusia semut "adalah milik para ras Antz. tapi mereka hanyalah budak bagi kami" katanya lagi. "dan satu hal lagi, kami bukanlah mahkluk berlendir. kami adalah ras Lyque. kami mungkin terlihat lemah, tapi kami adalah ras terhebat diseluruh galaxy. kami bisa merasuki mahkluk apa saja dan membaca pikiran dan memory mereka. kami bahkan bisa mengambil ahli tubuh mereka. well, hampir semua maksudku. . .tapi manusia, mahkluk yang begitu lemah mental dan pikirannya ini sangat mudah sekali untuk dikuasai" katanya sambil tertawa pelan. "lihat saja orang ini. tidak butuh lebih dari 2 menit untuk menguasai seluruh tubuhnya. lemah sekali" kali ini ia tertawa begitu keras. "dasar parasit!" kataku kesal. "memang. nah, sebaiknya kalian menurut dan mungkin kalian akan dibiarkan hidup oleh Phantom. kami akan memerlukan tubuh kalian untuk berbaur dibumi ini" katanya pada kami. "yeah, dalam mimpimu saja" balas Mark. "kalau itu mau kalian" katanya, dan ketika ia memberi isyarat para manusia semut itu mendekat dengan tombaknya mengepung kami.



To Be Continued. . .


Jake dan yang lainnya terkepung !
berhasilkah mereka meloloskan diri?
apakah sebenarnya ras Lyque itu?
perlahan-lahan misteri mulai terkuak, namun memunculkan berbagai misteri baru. . .

No comments:

Post a Comment